Penyusunan Program Layanan BK Karir
Layanan bimbingan merupakan bagian dari program bimbingan, sehingga langkah-langkah untuk menyusun layanan bimbingan berpedoman pada langkah-langkah penyusunan program bimbingan. Aktivitas menyusun program bimbingan pada dasarnya terdiri dari dua langkah kegiatan utama, yakni langkah persiapan dan langkah penyusunan program itu sendiri. Langkah persiapan mencakup kegiatan-kegiatan seperti mengidentifikasi permasalahan umum siswa, mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat, menghimpun berbagai masukan dan saran. Langkah penyusunan layanan mencakup kegiatan-kegiatan seperti merumuskan tujuan program bimbingan, mengolah berbagai data dan masukan yang relevan, serta menjabarkan rincian aktivitas bimbingan beserta waktu dan kemungkinan pelaksanaannya.
Penyusunan program bimbingan dan konseling di Sekolah dimulai dari kegiatan assesment, atau kegiatan mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan bahan masukan bagi penyusunan program tersebut. Dalam Rambu-rambu Penyelenggaraan BK dalam Jalur Pendidikan Formal (2007: 37-40), dijelaskan bahwa kegiatan asessment ini meliputi, (1) asessment lingkungan, yang terkait dengan kegiatan mengidentifikasi harapan Sekolah dan masyarakat (orang tua siswa), sarana dan prasarana pendukung program bimbingan, kondisi dan kualifikasi konselor, dan kebijakan pimpinan Sekolah; dan (2) asessment kebutuhan atau masalah siswa, yang menyangkut karakteristik siswa, seperti aspek-aspek fisik (kesehatan dan keberfungsiannya), kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, minat-minatnya (pekerjaan, jurusan, olah raga, seni, dan keagamaan), masalah-masalah yang dialami, dan kepribadian; atau tugas-tugas perkembangannya, sebagai landasan untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling. Program bimbingan dan konseling di Sekolah dapat disusun secara makro untuk 3-5 tahun, meso 1 tahun dan mikro sebagai kegiatan opersional dan untuk memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan khusus.
Dalam panduan bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah di jelaskan bahwa struktur pengembangan program berbasis tugas-tugas perkembangan sebagai kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Dalam merumuskan program, struktur dan isi/materi program ini bersifat fleksibel yang disesuaikan dengan kondisi atau kebutuhan siswa berdasarkan hasil penilaian kebutuhan di masing-masing sekolah.
Struktur program bimbingan dan konseling tersebut adalah sebagai berikut :
_
1. Rasional
Rasional berisi tentang rumusan dasar pemikiran tentang urgensi bimbingan dan konseling dalam keseluruhan program Sekolah. Ke dalam rumusan ini dapat menyangkut konsep dasar yang digunakan, kaitan bimbingan dan konseling dengan pembelajaran / implementasi kurikulum, dampak perkembangan IPTEK dan sosial budaya terhadap gaya hidup masyarakat (termasuk para siswa), dan hal-hal lain yang dianggap relevan. Ungkapkan landasan konseptual, hukum, dan empiris mengapa di Sekolah perlu dikembangkan program bimbingan.
2. Visi dan Misi
Rumusan visi dan misi program diturunkan dari visi dan misi sekolah. Secara mendasar visi dan misi bimbingan program ini mengacu kepada kebutuhan siswa akan adanya program bimbingan untuk dapat meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan karirnya.
3. Deskripsi Kebutuhan
Rumuskan hasil needs assessment (penilaian kebutuhan) siswa dan lingkungannya ke dalam rumusan perilaku-perilaku yang diharapkan dikuasai siswa. Rumusan ini tiada lain adalah rumusan tugas-tugas perkembangan, yakni Standar Kompetensi Kemandirian yang disepakati bersama.
4. Tujuan Program
Rumuskan tujuan yang akan dicapai dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai siswa setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Tujuan hendaknya dirumuskan ke dalam tataran tujuan sebagai berikut :
5. Komponen Program
Komponen program meliputi : (a) komponen layanan dasar, (b) komponen layanan responsif, (c) komponen layanan perencanaan individual, dan d) komponen dukungan sistem (manajemen).
6. Rencana Operasional (Action Plan)
Rencana kegiatan (action plans) diperlukan untuk menjamin peluncuran program bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien. Rencana kegiatan adalah uraian detil dari program yang menggambarkan struktur isi program, baik kegiatan di Sekolah maupun luar Sekolah, untuk memfasilitasi siswa mencapai tugas perkembangan atau kompetensi tertentu.
Atas dasar komponen program di atas, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
7. SasaranProgram
Sasaran program merupakan seluruh siswa baik yang bermasalah maupun tidak bermasalah yang menjadi target layanan BK Karir sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan konseli.
8. Pelaksanaan Program
Secara operasional pelaksana program merupakan pihak-pihak terkait ke dalam keterlaksanaan program bimbingan. Pelaksana program terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru pembimbing, wali kelas, guru mata pelajaran, dan orang tua.
9. Media dan Alat Pendukung
Media dan alat-alat yang akan diperlukan dalam pelaksanaan program,baik manual amupun digital. Seperti alat peraga, tayangan film terkait dengan tema
10. Evaluasi dan Tindak Lanjut Program
Rencana evaluasi dirumuskan atas dasar tujuan yang ingin dicapai, yaitu dihasilkan layanan bimbingan karir yang efektif untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan karir.
Penyusunan program bimbingan dan konseling di Sekolah dimulai dari kegiatan assesment, atau kegiatan mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan bahan masukan bagi penyusunan program tersebut. Dalam Rambu-rambu Penyelenggaraan BK dalam Jalur Pendidikan Formal (2007: 37-40), dijelaskan bahwa kegiatan asessment ini meliputi, (1) asessment lingkungan, yang terkait dengan kegiatan mengidentifikasi harapan Sekolah dan masyarakat (orang tua siswa), sarana dan prasarana pendukung program bimbingan, kondisi dan kualifikasi konselor, dan kebijakan pimpinan Sekolah; dan (2) asessment kebutuhan atau masalah siswa, yang menyangkut karakteristik siswa, seperti aspek-aspek fisik (kesehatan dan keberfungsiannya), kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, minat-minatnya (pekerjaan, jurusan, olah raga, seni, dan keagamaan), masalah-masalah yang dialami, dan kepribadian; atau tugas-tugas perkembangannya, sebagai landasan untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling. Program bimbingan dan konseling di Sekolah dapat disusun secara makro untuk 3-5 tahun, meso 1 tahun dan mikro sebagai kegiatan opersional dan untuk memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan khusus.
Dalam panduan bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah di jelaskan bahwa struktur pengembangan program berbasis tugas-tugas perkembangan sebagai kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Dalam merumuskan program, struktur dan isi/materi program ini bersifat fleksibel yang disesuaikan dengan kondisi atau kebutuhan siswa berdasarkan hasil penilaian kebutuhan di masing-masing sekolah.
Struktur program bimbingan dan konseling tersebut adalah sebagai berikut :
_
1. Rasional
Rasional berisi tentang rumusan dasar pemikiran tentang urgensi bimbingan dan konseling dalam keseluruhan program Sekolah. Ke dalam rumusan ini dapat menyangkut konsep dasar yang digunakan, kaitan bimbingan dan konseling dengan pembelajaran / implementasi kurikulum, dampak perkembangan IPTEK dan sosial budaya terhadap gaya hidup masyarakat (termasuk para siswa), dan hal-hal lain yang dianggap relevan. Ungkapkan landasan konseptual, hukum, dan empiris mengapa di Sekolah perlu dikembangkan program bimbingan.
2. Visi dan Misi
Rumusan visi dan misi program diturunkan dari visi dan misi sekolah. Secara mendasar visi dan misi bimbingan program ini mengacu kepada kebutuhan siswa akan adanya program bimbingan untuk dapat meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan karirnya.
3. Deskripsi Kebutuhan
Rumuskan hasil needs assessment (penilaian kebutuhan) siswa dan lingkungannya ke dalam rumusan perilaku-perilaku yang diharapkan dikuasai siswa. Rumusan ini tiada lain adalah rumusan tugas-tugas perkembangan, yakni Standar Kompetensi Kemandirian yang disepakati bersama.
4. Tujuan Program
Rumuskan tujuan yang akan dicapai dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai siswa setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Tujuan hendaknya dirumuskan ke dalam tataran tujuan sebagai berikut :
- Penyadaran, untuk membangun pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap perilaku atau standar kompetensi yang harus dipelajari dan dikuasai.
- Akomodasi, untuk membangun pemaknaan, internalisasi, dan menjadikan perilaku atau kompetensi baru sebagai bagian dari kemampuan dirinya.
- Tindakan, yaitu mendorong siswa untuk mewujudkan perilaku dan kompetensi baru itu dalam tindakan nyata sehari-hari.
5. Komponen Program
Komponen program meliputi : (a) komponen layanan dasar, (b) komponen layanan responsif, (c) komponen layanan perencanaan individual, dan d) komponen dukungan sistem (manajemen).
6. Rencana Operasional (Action Plan)
Rencana kegiatan (action plans) diperlukan untuk menjamin peluncuran program bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien. Rencana kegiatan adalah uraian detil dari program yang menggambarkan struktur isi program, baik kegiatan di Sekolah maupun luar Sekolah, untuk memfasilitasi siswa mencapai tugas perkembangan atau kompetensi tertentu.
Atas dasar komponen program di atas, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
- Identifikasikan dan rumuskan berbagai kegiatan yang harus / perlu dilakukan.
- Inventarisasi kebutuhan yang diperoleh dari needs assessment ke dalam tabel kebutuhan yang akan menjadi rencana kegiatan. Rencana kegiatan yang dimaksud dituangkan ke dalam rancangan jadwal kegiatan untuk selama satu tahun. Rancangan ini bisa dalam bentuk matrik seperti program tahunan BK, program semester BK dan program layanan BK. Program bimbingan dan konseling sekolah yang telah dituangkan ke dalam rencana kegiatan perlu dijadwalkan ke dalam bentuk kalender kegiatan. Kalender kegiatan mencakup kalender tahunan, semesteran, bulanan, dan mingguan.
- Program bimbingan perlu dilaksanakan dalam bentuk (1) kontak langsung, dan (2) tanpa kontak langsung dengan siswa. Untuk kegiatan kontak langsung yang dilakukan secara klasikal di kelas (layanan dasar) perlu dialokasikan waktu terjadwal 2 (dua) jam pelajaran per-kelas per-minggu. Adapun kegiatan bimbingan tanpa kontak langsung dengan siswa dapat dilaksanakan melalui tulisan (seperti e-mail, buku-buku, brosur, atau majalah dinding), kunjungan rumah (home visit), konferensi kasus (case conference), dan alih tangan (referal).
7. SasaranProgram
Sasaran program merupakan seluruh siswa baik yang bermasalah maupun tidak bermasalah yang menjadi target layanan BK Karir sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan konseli.
8. Pelaksanaan Program
Secara operasional pelaksana program merupakan pihak-pihak terkait ke dalam keterlaksanaan program bimbingan. Pelaksana program terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru pembimbing, wali kelas, guru mata pelajaran, dan orang tua.
9. Media dan Alat Pendukung
Media dan alat-alat yang akan diperlukan dalam pelaksanaan program,baik manual amupun digital. Seperti alat peraga, tayangan film terkait dengan tema
10. Evaluasi dan Tindak Lanjut Program
Rencana evaluasi dirumuskan atas dasar tujuan yang ingin dicapai, yaitu dihasilkan layanan bimbingan karir yang efektif untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan karir.